Pinjal merupakan parasit yang paling umum ditemukan di hewan peliharaan. Jenis yang lazim ada di anjing dan kucing adalah Ctenocephalides felis atau biasa disebut pinjal kucing. Infestasi pinjal akan menimbulkan gangguan dan berbahaya bagi hewan juga pemilik. Siklus hidup pinjal berlangsung selama 1 – 4 minggu, bahkan bisa berlanjut lebih lama lagi pada kondisi yang ideal. Selama siklus hidupnya, pinjal akan melalui metamorphosis lengkap dalam tiga tahap :
-
- Pinjal dewasa, loncat ke tubuh induk semang/host (misal kucing, anjing atau manusia) dan dalam hitungan menit akan mulai menghisap darah induk semang. Gigitan pinjal akan menimbulkan rasa gatal dan iritasi, dan bisa juga menularkan penyakit serius.
- Dalam waktu kurang dari 48 jam pinjal akan mulai bertelur, lalu telur-telur tersebut dengan cepat bisa berjatuhan dari tubuh hewan ke lingkungan sekitar.
- Dalam beberapa hari telur-telur tadi akan menetas menjadi larva yang tidak menyukai cahaya terang dan akan merayap bersembunyi ke dalam karpet atau sela-sela lantai sehingga sulit ditemukan. Setelah itu larva membentuk kepompong yang selanjutnya akan berkembang menjadi pupa, dan bila kondisi tepat mereka akan keluar sebagai pinjal dewasa yang siap melompat ke induk semang, kemudian siklus akan berulang lagi.
Seekor pinjal betina bisa bertelur hingga 50 butir per hari. Dalam satu bulan, 10 ekor betina bisa menghasilkan hingga 15,000 butir telur. Hewan akan menyebarkan telur pinjal dimana-mana, menyebabkan infestasi besar-besaran di lingkungan sekitar rumah. Pinjal bisa melompat sejauh 33 cm dalam satu kali lompatan, sehingga memudahkan penyebaran ke hewan dan manusia lainnya. Ukuran tubuh pinjal hanya sekitar 1-2 mm, jadi hampir tidak terlihat. Bila ditemukan 5 ekor pinjal di tubuh hewan, sesungguhnya ada 95 ekor lainnya yang tidak tampak terdapat di lingkungan sekitar (telur-telur yang berjatuhan dari tubuh hewan, larva dan pupa yang ada di lingkungan).
Seluruh area rumah, termasuk karpet, sofa, kasur dan lingkungan sekitar hewan bisa terinfestasi oleh telur dan larva pinjal, yang merupakan cikal bakal terjadinya infestasi berulang pada hewan. Penggunaan vacuum cleaner hanya akan memberantas sejumlah kecil telur dan larva saja, sebab mereka tersembunyi jauh di dalam lantai dan karpet, menyatu dengan serat-seratnya. Pinjal bisa bertahan hidup hingga 6 bulan di lingkungan.
Seekor pinjal akan menggigit induk semangnya sekitar 10 kali sehari dan bisa menghisap darah hingga 15 kali berat tubuhnya sendiri. Pinjal akan sesegera mungkin menghisap darah setelah mendarat di tubuh induk semangnya, 25% pinjal akan mulai menghisap darah dalam waktu 5 menit dan 97% setelah satu jam. Artinya pada kasus infestasi berat, pinjal bisa menyebabkan anemia pada hewan yang sehat sekalipun, dan pada kasus ekstrim bisa menyebabkan kematian di hewan kecil.
Faktor utama yang mendukung siklus hidup pinjal berlangsung cepat adalah kondisi hangat,artinya pinjal bisa bereproduksi sepanjang tahun di lokasi yang beriklim panas.