Mikotoksikosis
Mikotoksin didefinisikan sebagai produk alami dengan berat molekul rendah yang merupakan metabolit sekunder dari cendawan/jamur (Genus Aspergillus, Penicillium dan Fusarium) berfilamen dan dapat menyebabkan penyakit bahkan kematian pada manusia, hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme lainnya. FAO pada tahun 2001 menyebutkan bahwa setidaknya 25% dari hasil panen terkontaminasi oleh mikotoksin. Saat ini diketahui lebih dari 400 mikotoksin, namun mayoritas ada 6 mikotoksin yang sering ditemukan yaitu: aflatoksin, trichothecenes, fumonisin, zearalenon, okratoksin dan ergot alkaloid.
Mikotoksikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh jamur. Mikotoksin dengan berbagai macam strukturnya membuat gejala penyakit yang ditimbulkan berbeda-beda. Pada umumnya efek mikotoksin bersifat karsinogenik, genetoksik, nephrotoksik, hepatotoksik, oestrogenik, gangguan reproduksi, immunosupresi maupun efek dermal.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi gejala yang ditimbulkan, seperti: jenis mikotoksin, intake level dan durasi terpapar; jenis hewan, jenis kelamin, breed, umur, status kesehatan dan kekebalan; management kandang: higienitas, suhu, dan kepadatan; peluang munculnya dampak sinergis diantara mikotoksin secara berkesinambungan berada di pakan.